Sementara itu semua pihak yang terlibat dalam penyelidikan, termasuk Rusia, sepakat untuk melakukan uji balistik dan ledakan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.
"Para ahli menyimpulkan bahwa pesawat itu rusak di luar wilayah udara Kazakhstan. Keahlian traserologi, balistik, dan peledakan yang komprehensif telah ditentukan, apa yang menyebabkan ledakan itu terjadi. Pemeriksaan itu akan memberi kita jawaban yang jelas,"
kata Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Qanat Bozumbayev.
Berdasarkan hasil tersebut, lanjut dia, pemerintahannya akan menginformasikan kepada publik baik di Kazakhstan maupun dunia mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Sebanyak 17 ahli internasional terlibat dalam penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat Embraer 190 itu.
"Kazakhstan telah melibatkan 17 ahli internasional dalam penyelidikan tersebut. Enam dari Azerbaijan, dua dari Embraer, tiga dari CENIPA Brasil, tiga lagi dari Komite Penerbangan Antarnegara, dan dua dari Rusia," ujarnya, seraya menambahkan ada seorang ahli dari Orgranisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yang akan segera tiba.