BRASILIA, iNews.id – Presiden Brasil yang baru saja dilantik, Luiz Inacio Lula da Silva, membatalkan privatisasi sejumlah perusahaan besar milik negara yang sebelumnya diumumkan oleh pendahulunya, Jair Bolsonaro. Hal itu diungkapkan oleh media Brasil pada Senin (2/1/2023) waktu setempat.
Secara khusus, Lula memutuskan untuk membatalkan privatisasi delapan BUMN, termasuk perusahaan minyak dan gas Petrobras dan perusahaan pos Correios. portal berita Brasil G1 melaporkan, proses penjualan saham kedelapan perusahaan pelat merah itu ke swasta diluncurkan pada masa pemerintahan Bolsonaro.
Pada Minggu (2/1/2023), Lula dilantik sebagai presiden Brasil. Dia secara resmi memulai masa jabatan ketiganya sebagai kepala negara di negeri Amerika Latin itu.
Dalam pidatonya di hadapan Kongres Brasil, Lula menyerang Bolsonaro dan bersumpah akan melakukan perubahan drastis untuk menyelamatkan negaranya yang tengah dilanda kelaparan, kemiskinan, dan rasialisme. Dia mengatakan, demokrasi adalah pemenang sebenarnya dalam Pemilu Presiden (Pilpres) Brasil 2022 yang digelar pada Oktober lalu.
“Demokrasi adalah pemenang besar dalam pemilihan ini, mengatasi ancaman paling kejam terhadap kebebasan untuk memilih, dan kampanye kebohongan dan kebencian yang paling hina yang direncanakan untuk memanipulasi dan mempermalukan para pemilih,” kata Lula di depan para anggota parlemen.