"Netanyahu mengancam keamanan seluruh umat Yahudi di dunia dengan mendukung anti-Semitisme melalui pembunuhan yang dilakukannya di Gaza," tuturnya.
Retorika tajam Erdogan ini mengancam hubungan yang sedang berkembang antara Turki dan Israel. Kedua belah pihak tahun lalu kembali menunjuk duta besar setelah sepuluh tahun hubungan yang terputus.
Mereka juga sedang mendiskusikan pengembangan hubungan perdagangan yang lebih dekat dan proyek energi baru yang dapat membantu membangun kepercayaan jangka panjang.
Perang di Gaza membuat Israel menarik semua staf diplomatiknya dari Turki dan negara-negara regional lainnya sebagai tindakan keamanan. Turki juga menarik utusannya di Tel Aviv sebagai protes terhadap pendekatan Israel.
Para perantara pada hari Rabu mencoba memperpanjang gencatan senjata Israel-Hamas yang telah memungkinkan pembebasan 60 sandera Israel dan 180 tahanan Palestina sejak pekan lalu.
Erdogan mengatakan pemerintahan Netanyahu mempersulit upaya tersebut dengan terus mendiskusikan rencana untuk menghapus Hamas.
"Pernyataan yang dibuat oleh pemerintahan Netanyahu mengurangi harapan kita agar jeda kemanusiaan berubah menjadi gencatan senjata yang berkelanjutan," ujar Erdogan.