Menurut Duterte, tak mungkin baginya untuk mengumumkan ke khalayak bahwa polisi telah membunuh para gembong narkoba dan membuang mereka.
"Anda setan, apakah Anda juga ingin kami lempar? Apakah kami mengumumkan bahwa gembong narkoba ini dilempar ke Laguna De Bay atau yang lain yang saya buang di jurang Provinsi Montain? Apakah saya harus mengumumkannya? Anda semua gila," katanya, geram.
Komentar ini disampaikannya setelah memecat Wakil Presiden Leni Robredo sebagai pemimpin kampanye melawan kejahatan narkoba. Robredo bahkan hanya mengisi posisi itu selama 18 hari.
Berbeda dengan Duterte, Robredo lebih memilih cara lebih halus. Dia bertekad untuk menghentikan pembunuhan dan mengedepankan rehabilitasi.
Menurut data kepolisian Filipina, sebanyak 5.779 tersangka narkoba terbunuh dalam operasi sejak 1 Juli 2016 hingga 31 Agustus 2019. Namun kelompok-kelompok hak asasi manusia menyebut korban tewas lebih dari 12.000 orang.