Bagi para pemimpin ASEAN, pertemuan ini menjadi peluang untuk menjajaki kolaborasi dengan negara-negara Teluk, khususnya di bidang yang terkait dengan keamanan energi.
Hubungan GCC-ASEAN berakar pada ikatan bersama, termasuk kesamaan dalam hal lokasinya yang strategis, kemajuan ekonomi, kemitraan investasi internasional, pengembangan budaya, serta komitmen terhadap perdamaian dan stabilitas internasional.
Sejarah hubungan ini dimulai pada Maret 1986, ditandai dengan dimulainya kontak dan dialog ekonomi.
Arti penting dari hubungan ini terletak pada upaya bersama untuk memajukan perdamaian, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat para anggotanya. Pertemuan tingkat menteri, dialog strategis, dan penandatanganan nota kesepahaman telah dilakukan antara GCC dan ASEAN.
Volume perdagangan antara GCC dan ASEAN mencapai 93,9 miliar dolar AS pada 2019, menunjukkan sinergi ekonomi antar-kawasan. Produk minyak bumi, turunan plastik, dan logam mulia merupakan bagian penting dari perdagangan kedua pihak.
Sebelumnya Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan pemerintah Saudi yang diwakili Pangeran MBS. Kedua pemimpin membahas berbagai isu, di antaranya ekonomi hijau, digitalisasi.
Tak lupa, kedua pemimpin juga membahas konflik Palestina-Israel.