Dia juga menegaskan pernyataannya bukan serangan terhadap rakyat Amerika, namun hanya kepada sosok Trump.
“Saya menghormati sejarah dan warga AS. Mereka bukan musuh saya. Masalahnya adalah Trump, bukan Amerika Serikat,” ujarnya.
Tuduhan Trump muncul di tengah ketegangan diplomatik antara kedua negara. Beberapa pekan sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mencabut visa Petro setelah pernyataannya yang mengecam keras kebijakan luar negeri Washington. Saat itu Petro mendesak tentara AS untuk menolak perintah Trump terkait operasi militer di Jalur Gaza.
Ketegangan meningkat setelah pasukan AS menyerang kapal nelayan Kolombia di Laut Karibia, yang oleh Pentagon disebut terlibat penyelundupan narkoba. Petro membantah keras klaim tersebut dan menyebut serangan itu terjadi di wilayah kedaulatan Kolombia.
“Kolombia akan mengambil langkah hukum atas tindakan sepihak militer AS,” kata Petro, pada Sabtu lalu.