Jika proyeksi hasil penghitungan itu telah disahkan, parlemen Prancis bakal mengalami ketidakpastian politik yang membutuhkan pembagian kekuasaan dengan kalangan di luar koalisi pemerintah saat ini. Fenomena semacam ini terakhir kali dialami Prancis beberapa dekade silam.
Skenario terburuknya, jika tidak ada satu pun pihak yang mampu membangun mayoritas mutlak di parlemen, kelumpuhan politik bakal terjadi, sehingga harus dilakukan pemilu ulang.
Politikus Partai Les Republicains yang konservatif, Rachida Dati, menyebut hasil pemilu kali ini sebagai kegagalan pahit bagi Macron. Dia mengatakan, sang presiden harus menunjuk perdana menteri baru.
Macron dan Ensemble! harus berusaha keras menemukan jalan ke depan untuk menghindari kelumpuhan tersebut. Namun, pihaknya masih mencoba untuk meyakinkan diri bahwa hasil lobi politik nanti bisa mengubah situasi.
“Masih ada (beberapa parpol) moderat di ‘bangku’ kanan dan kiri. Ada sosialis moderat dan ada juga orang-orang di kanan yang, mungkin, dalam (proses) legislasi, akan berada di pihak kami,” ujar Juru Bicara Pemerintah Prancis, Olivia Gregoire.