Presiden Macron Sebut Prancis Siap Akui Palestina sebagai Negara, tapi....

Ahmad Islamy Jamil
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: Reuters)

Pada Minggu (26/5/2024) lalu, Israel menyerang kamp pengungsi di timur laut Rafah. Dinas Pertahanan Sipil Palestina mengatakan, sedikitnya 40 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. 

Keesokan harinya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan udara di kamp pengungsi itu sebagai "insiden tragis". Politikus Yahudi itu mengatakan, penyelidikan terhadap insiden sedang dilakukan. Sementara militer zionis mengklaim mereka menggunakan "amunisi yang tepat" saat menyerang kamp itu.

Israel mengirim pasukan ke Rafah pada 7 Mei lalu, tepat tujuh bulan setelah meletusnya perang dengan Hamas di Jalur Gaza. Kabinet perang Israel berjanji untuk memperluas operasi di Rafah sampai tujuan zionis untuk melenyapkan semua pejuang Hamas dinyatakan rampung.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
8 menit lalu

Hamas Rela Lepaskan Gaza demi Rekonsiliasi Nasional Palestina

Internasional
3 jam lalu

Setelah Perang Gaza, Hamas Serukan Persatuan Nasional Palestina

Internasional
5 jam lalu

Hamas Setuju Serahkan Pemerintahan Gaza ke Kelompok Teknokrat

Internasional
5 jam lalu

Perusahaan Baja Israel Dibuat Bangkrut Turki gegara Perang Gaza, Rugi Ratusan Miliar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal