Pada Minggu (26/5/2024) lalu, Israel menyerang kamp pengungsi di timur laut Rafah. Dinas Pertahanan Sipil Palestina mengatakan, sedikitnya 40 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Keesokan harinya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan udara di kamp pengungsi itu sebagai "insiden tragis". Politikus Yahudi itu mengatakan, penyelidikan terhadap insiden sedang dilakukan. Sementara militer zionis mengklaim mereka menggunakan "amunisi yang tepat" saat menyerang kamp itu.
Israel mengirim pasukan ke Rafah pada 7 Mei lalu, tepat tujuh bulan setelah meletusnya perang dengan Hamas di Jalur Gaza. Kabinet perang Israel berjanji untuk memperluas operasi di Rafah sampai tujuan zionis untuk melenyapkan semua pejuang Hamas dinyatakan rampung.