Rusia menyangkal kecurigaan Barat itu. Akan tetapi, Moskow juga menyatakan pihaknya dapat saja mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan sewaktu-waktu, kecuali tuntutan keamanan Rusia dipenuhi oleh Barat. Salah satu tuntutan Rusia itu adalah, NATO jangan lagi memperluas pengaruh militernya ke negara-negara bekas Uni Soviet.
Kremlin ingin Barat menghormati perjanjian yang diteken pada 1999, bahwa tidak ada negara yang dapat memperkuat keamanannya sendiri dengan mengorbankan orang lain. Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, persoalan inilah yang menjadi inti krisis sebenarnya dalam hubungan negaranya dengan Ukraina.