DUBAI, iNews.id - Uni Emirat Arab (UEA) memanggil diplomat Iran di Abu Dhabi, Minggu (16/8/2020), terkait pidato keras Presiden Hassan Rouhani yang mengkritik langkah negara Teluk itu menormalisasi hubungan dengan Israel.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) UEA menyebut pernyataan Rouhani tersebut tidak bisa diterima.
Dalam pidatonya pada Sabtu (15/8/2020), Rouhani mengatakan, UEA telah membuat kesalahan besar dengan memutuskan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Dia juga menyebut langkah itu sebagai pengkhianatan oleh negara Teluk.
"Mereka (UEA) sebaiknya berhati-hati. Mereka telah melakukan kesalahan besar, tindakan pengkhianatan," kata Rouhani, merujuk pada kesepakatan normalisasi hubungan UEA-Israel yang diteken pada Kamis lalu, seperti dikutip dari Reuters, Senin (17/8/2020).
Kantor berita UEA, WMA, mengutip pernyataan kemlu, menyebutkan pidato tersebut tidak bisa diterima, menghasut, dan membawa dampak serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan Teluk.