HANOI, iNews.id - Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengundurkan diri setelah Partai Komunis yang berkuasa menyalahkannya atas "pelanggaran dan perbuatan salah yang dilakukan oleh para pejabat yang ada di bawah kendalinya.
Phuc (68) pada akhirnya bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan oleh banyak pejabat. Termasuk dua wakil perdana menteri dan tiga menteri.
"Menyadari dengan penuh tanggung jawabnya di hadapan partai dan rakyat, dia mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatan yang ditugaskan, berhenti dari tugas, dan pensiun," bunyi pernyataan pemerintah, dikutip dari Reuters.
Phuc, mantan perdana menteri yang banyak dipuji karena mempercepat reformasi pro-bisnis, memegang jabatan presiden yang sebagian besar bersifat seremonial sejak 2021.
Vietnam tidak memiliki penguasa tertinggi dan secara resmi dipimpin oleh empat "pilar" yakni sekretaris partai, presiden, perdana menteri, dan ketua DPR.
Sayangnya Kantor Phuc tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar dan tidak jelas apakah pengganti telah dipilih.
Pada tahun 2022 tercatat 539 anggota partai diadili atau "didisiplinkan" karena korupsi dan "kesalahan yang disengaja". Di antaranya termasuk menteri, pejabat tinggi, dan diplomat. Sementara polisi menyelidiki 453 kasus korupsi, naik 50 persen dari tahun 2021.