"Kebencian yang memotivasi aksi pembunuhan penembak ini menambah lapisan kesedihan yang lebih dalam," kata Waters.
Aksi pelaku dilakukan di dekat Edward Waters University, sebuah perguruan tinggi bersejarah bagi orang kulit hitam.
FBI telah membuka penyelidikan hak sipil dan akan menangani insiden ini sebagai kejahatan berbasis kebencian.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan Jaksa Agung Merrick Garland telah diberi informasi tentang insiden ini.
Penembakan massal telah menjadi kejadian umum di Amerika Serikat, dengan lebih dari 469 kasus pada tahun 2023, menurut Gun Violence Archive. Rata-rata korban tiap aksi penembakan berjumlah 3-4 orang.