Sebelumnya, penembakan juga terjadi di Bnei Brak, sebuah kota ultra-Ortodoks Yahudi di pinggiran ibukota komersial Israel.
Total korban tewas dalam serangan-serangan orang Arab ini mencapai 11 orang. Ini merupakan lonjakan paling tajam dalam serangan di jalan-jalan kota dalam beberapa tahun.
Kantor berita Wafa Palestina melaporkan, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengutuk pembunuhan warga sipil Israel. Dia menekankan, pembunuhan warga Israel dan Palestina hanya akan memperburuk situasi.
Selain itu, dia juga memperingatkan adanya serangan pembalasan oleh pemukim Yahudi dan lainnya.
Warga Palestina telah melaporkan peningkatan kekerasan pemukim di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam perang 1967.
Hingga kini, tak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas aksi ini.
Pekan lalu, seorang warga Arab Israel membunuh empat orang dalam serangan penusukan dan tabrakan mobil di kota selatan Beersheba. Dia lantas ditembak mati oleh seorang pejalan kaki. Pihak berwenang Israel mengatakan dia adalah simpatisan ISIS.
Pada hari Minggu, ketika pertemuan puncak Israel-Arab diadakan di Israel selatan, seorang penyerang Arab menembak dan membunuh dua petugas polisi di Hadera, sebuah kota sekitar 50 km (30 mil) utara Tel Aviv.
Petugas lain menembak dan membunuhnya. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan Hadera.