Dalam wawancara dengan CBS Mornings pada 2024, Frank menjelaskan rasa empatinya yang mendalam terhadap orang lain, tumbuh dari kondisi sulit yang dia hadapi saat tumbuh besar dalam kemiskinan di Providence.
Keluarganya, tinggal tak jauh dari gedung pengadilan yang sekarang diberi namanya, melewatkan musim dingin tanpa air panas.
"Saya hanyalah seorang hakim pengadilan kota kecil, yang hanya berusaha berbuat baik. Begitulah saya, yang mencoba mempertimbangkan keadaan di sekitar orang-orang di hadapan saya," katanya saat itu.
Pada Desember 2023, Frank menderita kanker pankreas. Dia memutuskan untuk mengumumkan penyakitnya itu kepada publik agar memotivasi sesama pasien, memberikan pengetahuan, serta berharap kesembuhannya akan menjadi inspirasi.
Frank menceritakan penderitaannya mengalami penyakit itu, namun tetap berusaha berpikir positif.
"Rasanya tidak menyenangkan tidur di malam hari, berdoa. Lalu tiba-tiba ada satu hal lagi yang harus diminta, tolong bantu pengobatan kanker pankreas," ujarnya.
Frank meninggalkan seorang istri, Joyce Caprio, yang telah dinikahinya hampir 60 tahun, serta 5 anak, 7 cucu, serta 2 cicit.