JAKARTA, iNews.id - Dunia berduka atas wafatnya Ibu Suri Sirikit, ibunda Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (Rama X), pada usia 93 tahun. Ratu Sirikit tutup usia pada Jumat (24/10/2025) malam di Rumah Sakit Chulalongkorn, Bangkok, setelah mengalami infeksi aliran darah.
Pemerintah Thailand mengumumkan masa berkabung nasional selama 1 tahun sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada sosok yang sangat dicintai rakyat itu.
Sirikit lahir dengan nama Mom Rajawongse Sirikit Kitiyakara pada 12 Agustus 1932 di Bangkok, saat Thailand masih bernama Siam. Dia berasal dari keluarga bangsawan terkemuka, ayahnya, Pangeran Nakkhatra Mangkala Kitiyakara, adalah diplomat dan pejabat kerajaan, sementara ibunya berasal dari keturunan kerajaan Chulachakrabongse.
Sirikit bertemu Raja Bhumibol Adulyadej (Rama IX) saat sang pangeran muda menempuh pendidikan di Swiss. Keduanya menikah pada 28 April 1950, hanya sepekan sebelum penobatan Raja Bhumibol. Sejak saat itu, Sirikit menjadi Ratu Konsors Thailand selama lebih dari 60 tahun hingga wafatnya sang suami pada 2016.
Pernikahan mereka dikaruniai empat orang anak: Putri Ubolratana, Raja Maha Vajiralongkorn (Rama X), Putri Maha Chakri Sirindhorn, dan Putri Chulabhorn.
Sebagai pendamping raja, Sirikit dikenal memiliki dedikasi tinggi terhadap rakyat pedesaan dan perempuan Thailand. Dia mendirikan SUPPORT Foundation (The Foundation for the Promotion of Supplementary Occupations and Related Techniques) yang membantu kaum perempuan desa memperoleh keterampilan dan pendapatan tambahan melalui kerajinan tradisional seperti menenun sutra, membatik, dan membuat anyaman bambu.
Ratu Sirikit juga memimpin Palang Merah Thailand sejak 1956, aktif dalam kegiatan kemanusiaan, bantuan bencana, dan layanan kesehatan masyarakat.
Selain itu, dia memainkan peran penting dalam memopulerkan busana tradisional Thailand di kancah internasional. Saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Eropa dan Amerika Serikat pada 1960, gaya berbusananya menarik perhatian dunia dan menjadikannya ikon mode Asia Tenggara.