JAKARTA, iNews.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi perbincangan di negara muslim terkait pernyataannya yang menghina Islam karena mengaitkannya dengan teroris serta soal kartun Nabi Muhammad SAW.
Saat pidato pada awal Oktober, dia mengatakan Islam di seluruh dunia sedang mengalami krisis terkait radikalisme. Oleh karena itu, dia akan memperkuat sekalirisme di negaranya dengan mengubah undang-undang. Bukan hanya itu, dia akan memperketat pengawasan terhadap kelompok-kelompok Islam tertentu.
Selain itu, Macron menjadi buah bibir setelah mengatakan negaranya tak akan menyerah dengan kartun terkait pembunuhan guru sejarah Samuel Paty. Ini mengindikasikan Macron memberikan lampu hijau terhadap penerbitan kartun serupa, memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia.
Pria kelahiran Amiens, 21 Desember 1977 itu dilantik menjadi presiden Prancis sejak 14 Mei 2017 setelah mengalahkan Marine le Pen.