Menurut dia, polisi dengan brutal menyerang para pengunjuk rasa karena pemerintahan diktator tidak menyukai aksi rakyat.
Pemerintah juga menghentikan siaran empat stasiun televisi swasta setelah memberitakan aksi unjuk rasa pada Kamis lalu. Dua stasiun lainnya juga dihentikan siarannya pada Jumat.
Selain 10 korban tewas, penanganan represif aparat juga menyebabkan 20 orang luka. Organisasi jurnalis negara itu menyebutkan, sedikitnya 11 wartawan diserang saat meliput demonstrasi.