BAGHDAD, iNews.id - PBB mendesak diakhirinya kekerasan di Irak, setelah lima hari demonstrasi anti-pemerintah ternoda oleh pembunuhan yang menewaskan 100 orang, yang kebanyakan para demonstran.
Demonstrasi - yang berevolusi dari tuntutan awal soal pekerjaan dan layanan yang lebih baik- berlanjut hingga malam hari di berbagai lingkungan di Baghdad dan Irak selatan. Pihak berwenang berupaya menyetujui tanggapan.
Pasukan keamanan membubarkan unjuk rasa massa di timur Baghdad, tempat para pemrotes melawan tembakan gas air mata dan tembakan-tembakan langsung ke arah mereka.
"Lima hari dilaporkan ada kematian dan cedera: ini harus dihentikan," kata pejabat tinggi PBB di Irak, Jeanine Hennis-Plasschaert, seperti dilaporkan AFP, Minggu (6/10/2019).
Dia menggambarkan kekerasan itu sebagai "kehilangan nyawa yang tidak masuk akal" dan mengatakan mereka yang berada di baliknya harus bertanggung jawab.