BANGKOK, iNews.id - Puluhan Muslim Rohingya tewas akibat serangan drone. Para korban termasuk anak-anak dan perempuan yang melarikan diri dari wilayah konflik di Negara Bagian Rakhine menuju Bangladesh.
Beberapa saksi mata mengatakan di antara korban tewas dalam serangan yang terjadi pada 5 Agustus itu adalah perempuan hamil bersama anak perempuannya. Para korban umumnya adalah keluarga yang sedang antre untuk menyeberangi perbatasan Bangladesh.
Serangan itu merupakan yang paling mematikan sejak beberapa pekan terakhir konflik terbaru antara pasukan junta militer Myanmar dengan kelompok pemberontak. Hingga saat ini tak jelas siapa yang harus bertanggung jawab.
Tentara Arakan, kelompok pemberontak yang memperjuangkan kemerdekaan Rakhine dari Myanmar, membantah terlibat dalam serangan itu, demikian pula pasukan pemerintah.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan mayat-mayat berserakan di lumpur, bersama koper dan ransel. Pemandangan memilukan menunjukkan banyak orang mencari kerabat mereka di tumpukan mayat.