China dan Amerika Serikat berada jauh di depan negara-negara lain dalam hal penelitian AI, menurut sebagian besar peringkat. Kendati demikian, negara-negara Eropa lapis kedua serta India, Rusia, Israel, Korea Selatan, dan Jepang juga temasuk negara yang diperhitungkan dalam bidang ini.
“Di semua bidang kehidupan kita, umat manusia sedang memulai babak baru dalam keberadaannya,” kata Putin.
Dia menambahkan, Rusia perlu meningkatkan kemampuan AI baik dalam ambisi maupun pelaksanaannya.
“Dalam waktu dekat, sebagai salah satu langkah pertama, keputusan presiden akan ditandatangani dan versi baru strategi nasional untuk pengembangan kecerdasan buatan akan disetujui,” kata Putin pada konferensi yang juga dihadiri CEO Sberbank, German Gref, itu.
Putin mengatakan, strategi baru ini akan membawa perubahan signifikan, termasuk memperluas penelitian mendasar dan terapan di bidang kecerdasan buatan generatif dan model bahasa yang besar.
Para peneliti Rusia, katanya, harus diberi akses yang lebih baik terhadap superkomputer–yang menurut Putin perlu ditingkatkan secara signifikan. Pada saat yang sama, pendidikan ilmiah tingkat tinggi Rusia tentang AI juga perlu ditingkatkan.