MOSKOW, iNews.id – Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut negaranya telah menandatangani dan meratifikasi perjanjian yang melarang uji coba senjata nuklir. Tidak seperti Amerika Serikat, yang sampai hari ini tidak meratifikasi perjanjian tersebut.
“Saya sudah mendengar seruan untuk, katakanlah, memulai uji coba (senjata) nuklir. AS menandatangani perjanjian internasional yang relevan, sebuah dokumen yang melarang uji coba senjata nuklir, dan Rusia (juga) menandatanganinya,” kata Putin dalam forum yang digelar Klub Diskusi Valdai di Kota Sochi, Kamis (5/10/2023).
“Rusia menandatangani dan meratifikasinya, sedangkan Amerika Serikat menandatangani tetapi tidak meratifikasinya,” ujar pemimpin Rusia itu lagi.
Menurut Putin, Moskow dapat meniru sikap Washington DC dengan menarik ratifikasi perjanjian tersebut dari Duma Negara (DPR Rusia).
Kendati demikian, dia menolak saran untuk mengubah doktrin nuklir Rusia agar negaranya dapat memperluas kemungkinan serangan nuklir diluncurkan.
“Apa pun bisa diubah, saya hanya tidak melihat alasan untuk melakukannya. Saat ini tidak ada yang menjadi ancaman bagi kenegaraan Rusia dan eksistensi Rusia sebagai sebuah negara,” ucapnya.
Dia pun menegaskan kembali dua skenario bagaimana serangan nuklir mungkin saja terjadi oleh Rusia, yaitu sebagai respons terhadap serangan nuklir atau jika kedaulatan Rusia dianggap terancam.
“Tidak ada orang waras yang berpikir untuk menggunakan senjata nuklir melawan Rusia,” kata Putin.