DHAHRAN, iNews.id - Tidak hanya menegaskan dukungannya bahwa Yerusalem Timur milik Palestina, Raja Salman juga memberikan bantuan dana USD150 juta atau sekitar Rp2 triliun.
Komitmen bantuan itu disampaikan Raja Salman saat memberikan pidato pembukaan KTT Liga Arab ke-29 di Dhahran, Arab Saudi, Minggu 15 April 2018.
“Arab Saudi mengumumkan bantuan USD150 juta untuk mendukung properti bangunan Islam di Yerusalem,” kata Raja Salman, dikutip dari AFP.
Bahkan, untuk memberikan penghormatan kepada Yerusalem, Raja Salman memberi nama KTT Liga Arab ke-29 dengan “Pertemuan Yerusalem”.
“Saya menamakan pertemuan Dhahran ini dengan Pertemuan Yerusalem jadi seluruh dunia bisa mengenal Palestina dan rakyatnya tetap menjadi jantung perhatian bangsa Arab,” ujarnya.
Pernyataan ini disampaikan Raja Salman setelah sebelumnya mengkritik rencana Amerika Serikat yang akan memindahkan kantor kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei mendatang.
Rencana ini memicu kemarahan rakyat Palestina hingga pecah demonastrasi berdarah di Jalur Gaza yang menewaskan sedikitnya 30 orang.
Israel menduduki sebagian besar Yerusalem Timur dalam perang enam hari pada 1967. Setelah itu Israel mencaplok daerah itu, langkah yang sampai saat ini tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Situs suci umat Islam seperti kompleks Masjid Al Aqsa saat ini dirawat oleh lembaga Yordania, Waqf. Selain memberikan donasi untuk Yerusalem Timur, Raja Salman juga memberikan bantuan USD50 juta melalui badan PBB yang menangani pengungsi Palestina, UNRWA.
Lembaga ini mendapat pukulan berat setelah pada tahun lalu, pemerintahan Donald Trump memangkas bantuan ke UNRWA untuk tahun 2018 hingga setengah lebih.
Kepala UNRWA Pierre Krahenbuhl mengatakan, pihaknya harus mencari bantuan USD441 juta agar operasional bantuan bisa terus berlangsung. Namun sejauh ini baru ada USD100 juta yang dijanjikan.