Media pemerintah menyatakan, pasukan aparat berjaga-jaga di rumah sakit dan universitas, sebagai langkah mereka untuk menegakkan hukum. Akibat perlawanan aparat, PBB mengatakan, hingga Rabu (3/3/2021) 54 orang tewas sejak kudeta 1 Februari, ketika demonstran bentrok dengan aparat keamanan.
Sementara menurut kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik Myanmar menunjukkan, hampir 1.800 orang telah ditahan oleh junta Militer hingga Minggu (7/3/2021).