Mereka mengatakan WHO membuat perbedaan antara aerosol kecil dan percikan yang lebih besar, meskipun orang yang terinfeksi menghasilkan keduanya.
"Kami sudah tahu sejak 1946 bahwa batuk dan berbicara menghasilkan aerosol," kata Linsey Marr, ahli penularan virus melalui udara di Virginia Tech.
Para ilmuwan memang belum dapat menumbuhkan virus corona di aerosol dalam penelitian di laboratorium, namunibukan berarti tidak infektif.
Sebagian besar sampel yang diambil dalam percobaan berasal dari ruang rumah sakit dengan aliran udara baik.
Di sebagian besar bangunan, kata Marr, pertukaran udara biasanya jauh lebih rendah, sehingga memungkinkan virus menumpuk dan menimbulkan risiko infeksi lebih besar.