Setelah Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih putranya, dia merenungkan secara mendalam dan hati-hati kemudian mempertimbangkan pilihan sebelum mengambil keputusan untuk mengorbankan putra kesayangannya itu. Dengan penuh ketaatan, Nabi Ibrahim mengatakan kepada Ismail bahwa itu adalah perintah Allah.
Peristiwa itu terjadi di Mina pada 8 Dzulhijjah sehingga hari tersebut juga dikenal sebagai Tarwiyah.
Jemaah haji mulai bergerak ke Mina pada pagi hari dengan menaiki bus dari Makkah. Mereka melaksanakan Sholat Zuhur, Ashar, dan Isya di-qashar. Para jemaah bermalam di tenda. Setelah Sholat Subuh, mereka meninggalkan Mina menuju Arafah untuk yang menandai puncak ibadah haji.
Mina merupakan daerah seluas 16,8 km persegi yang diapit pegunungan di bagian utara dan selatan atau berada di antara Makkah dan Muzdalifah. Tempat tersebut hanya dihuni selama haji.