Relawan Australia Dibantai Zionis di Gaza, PM Albanese Tak Puas dengan Penjelasan Israel

Ahmad Islamy Jamil
Tujuh relawan World Central Kitchen yang gugur akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza. (Foto: WCK)

SYDNEY, iNews.id – Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, merasa tidak puas dengan penjelasan Israel atas kematian tujuh pekerja bantuan kemanusiaan di Gaza akibat serangan brutal zionis, baru-baru ini. Seperti diketahui, salah satu korban adalah perempuan warga Australia, Lalzawmi Frankcom alias Zomi.

Pada Selasa (2/4/2024) lalu, Israel menyatakan mereka secara keliru membunuh para relawan dapur umum dari World Central Kitchen (WCK). Tragedi itu memicu kecaman luas dari Amerika Serikat dan beberapa sekutunya. Selain Zomi, enam korban tewas lagi tercatat sebagai warga negara Inggris, Polandia, Palestina, dan warga negara ganda AS dan Kanada.

“Kami membutuhkan akuntabilitas atas bagaimana hal itu terjadi. Namun pernyataan-pernyataan yang telah dibuat (Israel) kurang baik, termasuk (pernyataan yang menyebut) bahwa (kematian tujuh relawan WCK) ini hanyalah produk perang,” kata Albanese saat konferensi pers di Sydney.

Albanese tampaknya merujuk pada komentar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pesan video pada Selasa lalu. Ketika itu, Netanyahu mengatakan bahwa tragedi ini terjadi “dalam perang”, seolah-olah pembantaian warga sipil adalah hal yang lumrah terjadi di tengah konflik.

Koki ternama Jose Andres, pendiri World Central Kitchen, mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Rabu (3/4/2024) kemarin bahwa serangan Israel sengaja menyasar para pekerjanya secara sistematis. Mobil yang ditumpangi para korban diserang satu demi satu. Dia mengatakan, para pekerja WCK di Gaza memiliki komunikasi yang jelas dengan militer, yang mengetahui pergerakan mereka.

Albanese mengatakan, Frankcom bepergian dengan kendaraan yang diidentifikasi dengan jelas sebagai kendaraan bantuan dan seharusnya tidak menimbulkan risiko terkena serangan. PM Australia itu pun menuntut akuntabilitas penuh dari Israel saat berbicara via telepon dengan Netanyahu pada Rabu.

“Mereka telah berkomitmen untuk melakukan penyelidikan penuh dan layak. Saya ingin hal ini berjalan transparan dan saya ingin temuan ini dipublikasikan sehingga kita tahu bagaimana sebenarnya hal ini bisa terjadi,” ujar Albanese.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
5 jam lalu

Profil Presiden Somaliland Abdirahman yang Teken Deklarasi Negara Merdeka Bersama Netanyahu

Internasional
5 jam lalu

Uni Afrika Kecam Pengakuan Negara Somaliland oleh Israel

Internasional
9 jam lalu

Mengenal Somaliland, Wilayah Somalia yang Diakui Israel sebagai Negara Merdeka

Internasional
10 jam lalu

Jadi Negara Pertama Akui Kemerdekaan Somaliland, Israel Bawa-Bawa Trump

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal