“Restoran ditutup membuat makanan habis, sehingga mereka mencari makanan ke jalanan,” kata pejabat Asosiasi Pemusnahan Tikus, Tsutomu Tanikawa.
Menurut dia, tikus menjadi tak takut dengan manusia dengan muncul di jalanan karena mereka dalam kondisi lapar.
“ni bukan hanya masalah Jepang, tapi terjadi di seluruh dunia,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Rabu (29/4/2020).
Kekhawatirannya, tikus bisa membawa penyakit meskipun bukan Covid-19. Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memastikan hewan, termasuk tikus, tak bisa menularkan virus corona.
Kekhawatiran tentang serangan tikus di Jepang sempat menarik perhatian menjelang penutupan pasar ikan Tsukiji di Tokyo pada Oktober 2018.
Penutupan itu memicu pindahnya kawanan tikus ke pusat pertokoan di kawasan elite Ginza. Saat itu pedagang dan pihak berwenang menggelar operasi pemusnahan besar-besaran.