“Kerja sama dalam konteks pemantauan uji klinis tahap ke-3 terhadap kandidat vaksin hasil kerja sama Sinopharm-G42 ini sangat penting artinya bagi pengembangan kerja sama vaksin ke depan,” ucap Menlu Retno.
Selain hasil tersebut, Retno dan Erick juga telah menyaksikan pertukaran dua dokumen kerja sama yang telah ditandatangani perusahaan asal Indonesia dan UEA terkait kerja sama pengembangan vaksin serta teknologi deteksi penularan virus Covid-19.
“Pertama, Nota Kesepahaman antara PT Kimia Farma dengan G42 Health Care AI Holding Rsc Ltd tentang Kerja Sama Pengembangan Produk-Produk Vaksin, dengan cakupan kerja sama di bidang produk farmasi, layanan kesehatan, riset dan pengembangan serta uji klinis, produksi vaksin serta pemasaran dan distribusinya,” ungkap Retno.
Adapun nota kesepahaman kedua berlaku antara PT Indo Farma dengan G42 Health Care AI Holding Rsc Ltd. Dokumen tersebut berisi tentang kerja sama kesehatan mencakup di bidang penelitian, pengembangan, produksi, dan distribusi teknologi berbasis laser dan artificial intelligence untuk deteksi Covid-19.
Menurut Retno, penerapan teknologi dalam berbagai kerja sama yang telah terjalin itu dinilai akan dapat membantu mempercepat upaya pelacakan penderita virus corona serta membantu mendukung kegiatan ekonomi yang lebih aman.