Biasanya kemarahan warga yang merasa menjadi korban vampire diarahkan ke orang-orang kaya. Rumah seorang pengusaha Orlendo Chaponda di Thyolo pernah diserang sekitar 2.000 warga yang membawa korek api dan batu pada 20 September.
"Mereka curiga saya yang menyembunyikan para pengisap darah itu. Mereka bisa membunuh saya kalau saat itu bertemu dengan saya," ungkapnya.
Polisi sampai harus membubarkan massa menggunakan gas air mata setelah lima jam.
"Tidak ada faktanya soal pengisap darah, tapi hanya orang-orang cemburu yang ingin mengambil keuntungan untuk menyerang oang kaya. Jika Anda punya mobil bagus, maka Anda disebut pengisap darah," kata Chaponda.
Sedikitnya 250 orang ditangkap di Malawi terkait kerusuhan soal isu vampire. Presiden Malawi Peter Mutharika pun dipaksa mundur karena tidak mampu menyelesaikan permasalahan ini.
"Tidak ada bukti soal pengisap darah. Itu hanya kebohongan yang dibuat untuk membuat kondisi tidak stabil. Siapa pun yang menyebarkan rumor ini akan berhadapan dengan hukum," tegasnya.