Rusia Akan Rebut Ukraina Selatan, Zelensky Peringatkan Negara Lain Jadi Target Berikutnya

Anton Suhartono
Volodymyr Zelensky mengingatkan, negaranya hanya target awal Rusia (Foto: Reuters)

KIEV, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan negara lain, invasi Rusia ke negaranya hanya awalan. Setelah Ukraina, Rusia akan menyerang negara lain di kawasan.

Pernyataan itu disampaikan Zelensky setelah jenderal Rusia, Rustam Minnekayev, mengatakan militernya akan merebut Ukraina selatan. Saat ini Rusia masih fokus di Ukraina timur dengan merebut wilayah Donbass meliputi Donetsk dan Luhansk setelah menguasai Kota Mariupol.

"Semua negara, yang seperti kami, percaya akan kemenangan kehidupan atas kematian, harus berjuang bersama kami. Mereka harus membantu kami, karena kami adalah barisan pertama. Siapa yang akan menjadi selanjutnya?" kata Zelensky, dalam pesan video yang rilis Jumat malam, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (23/4/2022).

Sebelumnya, Minnekayev, wakil komandan distrik militer pusat Rusia, mengatakan kontrol penuh atas Ukraina selatan akan memberikan akses ke Transnistria, wilayah Moldova yang diduduki Rusia. Penguasaan Transnistria bisa memotong seluruh garis pantai Ukraina yang berarti bisa membawa pasukan Rusia maju ratusan kilometer ke barat, melewati kota-kota pesisir utama, seperti Mykolaiv dan Odesa.

Menurut Minnekayev, alasan untuk menyerang wilayah itu karena warga penutur bahasa Rusia di Transnistria mengalami penindasan. Namun pernyataan itu dibantah pemimpin Moldova dan Barat.

Pernyataan Minnekayev mengundang reaksi keras Moldova yang langsung memanggil duta besar Rusia di negara itu untuk mengungkapkan keprihatinan mendalam. Disebutkan Moldova tetap netral dalam konflik Rusia-Ukraina.

Sementara itu mengomentari pernyataan Minnekayev, Kementerian Pertahanan Ukraina menegaskan Rusia tidak lagi menyembunyikan tujuan utamanya. Menurut kemhan, Rusia telah mengakui bahwa tujuan utama fase kedua serangan bukan lagi memberangus neo-Nazi, tapi merebut Ukraina timur dan selatan. Langkah itu disebut sebagai imperialisme.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
7 jam lalu

Putin Ungkap Kelebihan Drone Torpedo Nuklir Poseidon, Melaju Lebih Cepat dari Kapal Perang

Internasional
1 hari lalu

Rumania Borong 18 Jet Tempur F-16 Belanda Cuma Seharga Rp19.200, Ternyata Bukan untuk Perang

Internasional
1 hari lalu

Wow, Rumania Beli 18 Unit Jet Tempur F-16 dari Belanda Cuma Seharga Rp19.000

Internasional
2 hari lalu

Trump: Amerika Bisa Ledakkan Dunia 150 Kali dengan Nuklir, Singgung Rusia dan China

Internasional
2 hari lalu

Trump Tuduh Rusia dan China Diam-Diam Uji Coba Senjata Nuklir

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal