MOSKOW, iNews.id - Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev kembali mengeluarkan retorika nuklir terkait perang dengan Ukraina. Rusia akan menggelar serangan besar ke Ukraina jika negara itu mendapat bantuan senjata nuklir dari Barat.
Bahkan serangan itu akan dilakukan sebelum senjata nuklir tiba di Ukraina sebagai langkah pre-emptif.
"Ada hukum perang yang tidak bisa diubah. Jika menyangkut senjata nuklir, harus ada serangan pendahuluan," kata Medvedev, dikutip dari Reuters, Jumat (26/5/2023).
Dia menegaskan, pemberian senjata nuklir untuk Ukraina, berarti rudal nuklir Rusia akan lebih dulu menghantam negara itu.
"Sebuah rudal dengan muatan nuklir akan mendatangi mereka," kata presiden Rusia periode 2008-2012 itu.