MOSKOW, iNews.id – Rusia berharap bisa memproduksi antara 1,5 juta dan 2 juta dosis vaksin Covid-19 per bulan pada akhir tahun ini. Negeri beruang merah itu secara bertahap juga akan meningkatkan produksi hingga 6 juta dosis per bulan.
Menteri Industri Rusia, Denis Manturov mengatakan, pengujian skala besar kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow itu akan dimulai pada pekan depan. Vaksin itu belum melewati uji coba fase 3 atau uji klinis yang lebih besar.
Vaksin yang diberi nama Sputnik V itu terdiri atas dua injeksi (suntikan) yang menggunakan versi berbeda dari adenovirus yang telah direkayasa untuk membawa gen ke protein permukaan SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 .
Meskipun Rusia mengklaim telah menyetujui vaksin corona pertama di dunia, vaksin tersebut belum melalui uji coba lanjutan—yang lazimnya diperlukan untuk membuktikan bahwa vaksin itu memang berfungsi degan baik—sebelum dilisensikan. Mengabaikan pengujian lanjutan vaksin itu sama saja dengan melanggar protokol ilmiah.
Akan tetapi, sejumlah pejabat Rusia berani mengklaim vaksin itu bakal memberikan kekebalan abadi terhadap infeksi virus, meski belum ada bukti sejauh ini.
Beberapa pejabat kesehatan dan pemimpin dunia pun telah mengkritik Rusia karena merilis vaksin Sputnik V dengan tergesa-gesa, dengan hanya melakukan dua fase pertama uji klinis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, peninjauan yang ketat dan penilaian vaksin diperlukan sebelum mereka dapat merekomendasikan penggunaan vaksin Rusia, demikian AFP melaporkan.