“Di sisi lain, ini juga menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan Rusia, yang sekarang secara aktif mencari pasar penjualan baru dan mengubah orientasi produk mereka. Ini berlaku untuk sumber daya bahan bakar dan energi, minyak, produk minyak, gas dan pupuk, produk makanan, produk rekayasa,” ujarnya.
Reshetnikov melihat pasar Asia sebagai arah strategis bagi Rusia. Moskow pun akan berupaya menciptakan hubungan perdagangan tidak hanya dengan Asia, tetapi juga dengan negara-negara Arab dan dengan Amerika Selatan.
Tahun lalu, perdagangan antara Rusia dan Thailand hanya berjumlah 2,8 miliar dolar AS.
Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari. Operasi itu sebagai tanggapan atas permintaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) kepada Moskow, agar memberikan mereka perlindungan terhadap serangan intensif oleh pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Tindakan militer Rusia itu mendapat perlawanan sengit dari Ukraina. Sementara itu, negara-negara Barat langsung menjatuhkan sanksi secara bertubi-tubi terhadap Moskow.