MOSKOW, iNews.id – Rusia menampik tuduhan yang menyebut negara itu menggunakan jasa peretas (hacker) memata-matai lalu lintas email internal di Departemen Keuangan AS. Kremlin menyatakan, Rusia tidak ada hubungannya dengan aktivitas peretasan itu.
“Saya dapat menolak tuduhan ini, dan sekali lagi saya ingin mengingatkan bahwa Presiden (Vladimir) Putin adalah orang yang mengusulkan agar pihak Amerika menyetujui dan menyelesaikan perjanjian (dengan Rusia) tentang keamanan dunia maya,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Senin (14/12/2020), dikutip Reuters.
Dia mengatakan, tawaran Vladimir Putin itu tidak pernah ditanggapi Amerika Serikat sampai hari ini.
“Jika sekarang terjadi serangan (peretasan) selama berbulan-bulan, dan Amerika tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin tidak ada gunanya menyalahkan Rusia tanpa alasan. Kami tidak ada hubungannya dengan itu,” ujarnya.
Sebelumnya, para peretas yang diyakini bekerja untuk Rusia telah memantau lalu lintas email internal di Departemen Keuangan AS. Tak hanya itu, mereka disebut-sebut juga menyasar Lembaga Administrasi Telekomunikasi dan Informasi Nasional Departemen Perdagangan AS.
Menurut empat sumber terpercaya, saat ini ada kekhawatiran di kalangan komunitas intelijen AS bahwa para peretas bakal menggunakan alat serupa untuk masuk ke lembaga-lembaga pemerintah lainnya.