MOSKOW, iNews.id – Rusia terpaksa mengembangkan senjata hipersonik, setelah mengetahui bahwa sistem pertahanan rudal AS ternyata akan diarahkan melawan Moskow. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, kemarin.
“Kami terpaksa mengembangkan senjata hipersonik, karena kami tahu betul bahwa sistem pertahanan rudal AS akan diarahkan bukan ke Korea Utara dan Iran, tetapi melawan Rusia dan kemudian China,” kata Lavrov kepada lembaga penyiaran Italia, Mediaset.
Menurut dia, Rusia membutuhkan senjata yang mampu mengatasi pertahanan antirudal Amerika Serikat tersebut.
“Jika tidak, negara yang memiliki pertahanan rudal dan senjata ofensif mungkin tergoda untuk melakukan serangan pertama dengan harapan serangan balasan akan ditekan oleh sistem pertahanan rudal,” ucap sang menteri.