Rusia Minta Barat Tak Main-Main soal Perang Nuklir: Ingat, Penduduk Eropa Sangat Padat!

Ahmad Islamy Jamil
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev. (Foto: Reuters)

MOSKOW, iNews.id - Rusia kembali mengingatkan negara-negara Barat akan potensi terjadinya perang nuklir sebagai perkembangan dari konflik di Ukraina. Menurut Moskow, ancaman tersebut bukan sekadar isapan jempol.

Pada Jumat (31/5/2024) lalu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, negara-negara Barat mungkin salah perhitungan mengenai penggunaan senjata nuklir taktis oleh Moskow. Menurut dia, hal itu akan menjadi kesalahan fatal yang dilakukan Barat.

"Lagi pula, seperti yang dikatakan dengan tepat oleh Presiden Rusia (Vladimir Putin), negara-negara Eropa memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Dan bagi negara-negara musuh yang wilayahnya berada lebih jauh dari jangkauan senjata nuklir taktis, akhirnya ada potensi (penggunaan senjata nuklir) strategis,” ungkap Medvedev di Telegram, seperti dilansir Sputnik.

Dia mengatakan, Moskow tak ambil pusing dengan pernyataan Barat yang menyebut bahwa Rusia tidak akan menggunakan senjata nuklir nonstrategis dalam konflik Ukraina. Namun, mantan presiden Rusia itu mengingatkan, jangan sampai sikap sembrono mereka dalam menilai situasi menimbulkan hal-hal yang jauh lebih buruk di kemudian hari.

Untuk diketahui, senjata nuklir strategis dirancang untuk menyerang berbagai sasaran musuh yang berada jauh dari medan perang. Targetnya bisa berupa pangkalan militer, pusat-pusat ekonomi, infrastruktur transportasi dan komunikasi, atau bahkan pusat pemerintahan suatu negara.

Sementara, senjata nuklir taktis dirancang untuk menghantam target-target musuh dalam jarak pendek, yaitu kurang dari 500 km (untuk senjata nuklir yang berbasis di darat) dan kurang dari 600 km (untuk senjata yang diluncrkan dari laut).

Sebelumnya, para analis Barat menganggap ancaman Putin soal potensi perang nuklir dalam konflik Ukraina sebagai gertak sambal saja. Karena itulah, mereka berasumsi bahwa tidak akan jadi masalah bila negara-negara NATO mengizinkan senjata mereka, termasuk jet tempur F-16 yang memiliki kemampuan nuklir, dipakai Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
8 jam lalu

Kamboja Bantah Rekrut Tentara Bayaran Asing dari Rusia Lawan Thailand

Internasional
1 hari lalu

Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia

Internasional
2 hari lalu

Trump Ungkap Alasan Sulitnya Damaikan Perang Rusia dan Ukraina

Internasional
2 hari lalu

Trump Klaim Perdamaian Rusia-Ukraina Semakin Dekat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal