Rusia Rebut Pembangkit Listrik Terbesar Kedua di Ukraina

Ahmad Islamy Jamil
PLTU Vuhlehirsk, pembangkit listri terbesar kedua di Ukraina. (Foto: Reuters)

KIEV, iNews.id – Pasukan Rusia merebut pembangkit listrik terbesar kedua di Ukraina, Rabu (27/7/2022). Pada saat yang sama, Moskow sedang melakukan penempatan kembali tentaranya secara besar-besaran ke tiga wilayah selatan negara tetangganya itu. 

Pasukan yang didukung Rusia mengatakan, mereka telah mengambil kendali secara penuh PLTU Batu Bara Vuhlehirsk yang dibangun di era Uni Soviet. Peristiwa ini menjadi keuntungan signifikan pertama yang diraih Moskow dari operasi militernya dalam lebih dari tiga minggu terakhir.

Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Oleksy Arestovych, mengonfirmasi kabar jauhnya PLTU Vuhlehirsk ke tangan pasukan Rusia. Namun, dia menganggap perebutan pembangkit listrik yang terletak di wilayah Donetsk Timur itu hanya keuntungan taktis yang kecil bagi Moskow.

Menurut Arestovych, penempatan kembali pasukan Rusia dalam skala besar ke bagian selatan Ukraina tampaknya sebagai bentuk peralihan strategi perang Moskow, dari serangan menjadi pertahanan. Apalagi, ada banyak pasukan yang dikirim Rusia ke wilayah Melitopol, Zaporizhzhia, dan Kherson.

Sebelumnya, Ukraina telah menegaskan niatnya untuk merebut kembali Kota Kherson di selatan negara itu—yang jatuh ke tangan Rusia pada hari-hari pertama agresi militer Moskow.

Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, lewat cuitannya di Twitter sebelumnya mengungkapkan bahwa Rusia sedang memusatkan pasukan dalam “jumlah maksimum” ke arah Kherson. Akan tetapi, dia tidak memberikan perincian lebih lanjut terkait informasi tersebut.

Pasukan Ukraina di selatan mengatakan, mereka telah membunuh 66 tentara musuh dan menghancurkan tiga tank dan dua gudang senjata dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, pasukan Rusia menyerang Kota Mykolaiv dengan beberapa peluncur roket.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
7 jam lalu

Proposal Damai Perang Ukraina Untungkan Rusia, Amerika Bantah Isinya Wish Lists Moskow

Internasional
12 jam lalu

Trump Ajukan 28 Poin Proposal Damai Rusia-Ukraina, Zelensky: Pilihan yang Sulit

Internasional
12 jam lalu

Ini Poin Kontroversial dari Proposal Damai Trump untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Internasional
13 jam lalu

Trump Beri Waktu Presiden Zelensky 5 Hari Respons Proposal Damai, Beri Ancaman Ini

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal