Dia menuturkan, pangkalan militan di wilayah itu berfungsi sebagai tempat peluncuran serangan teror berkepanjangan di Suriah. Dari pangkalan tersebut diketahui, para kelompok militan merencanakan serangan menjelang pemilihan presiden bulan depan.
Pemungutan suara diadakan pada 26 Mei mendatang merupakan yang kedua sejak konflik Suriah meletus pada 2011 yang diwarnai dengan kekerasan dalam aksi penentangan anti-pemerintah hingga menewaskan lebih dari 388.000 orang.
Pemilihan presiden bulan depan menjadi ajang pertarungan kembali bagi Presiden Bashar Al Assad, Rusia telah menjadi sekutu utama rezim Assad selama perang dan intervensi militer sejak 2015.