MOSKOW, iNews.id – Rusia menganggap remeh rencana negara-negara Barat untuk memasok tank tempur tambahan ke Ukraina. Menurut Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia), langkah semacam itu tidak akan mengubah jalannya konflik antara Moskow dan Kiev.
“Kami telah berulang kali mengatakan bahwa pasokan seperti itu tidak akan mengubah apa pun secara mendasar, malah akan menambah masalah bagi Ukraina dan rakyat Ukraina,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan di Moskow, Jumat (20/1/2023).
Ketika ditanya apakah pasokan senjata yang semakin canggih dari Barat ke Ukraina dapat diartika sebagai peningkatan konflik, dia mengamininya. “Anda benar sekali... Kami melihat keterlibatan negara-negara NATO secara tidak langsung dan terkadang langsung dalam konflik ini,” ucap Peskov.
Menurut dia, Barat hanya bisa berkhayal bahwa Ukraina dapat keluar sebagai pemenang di medan perang. Sayangnya, kata Peskov, mereka yang berharap seperti itu bakal kecewa.
Peskov berpendapat, untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut, negara-negara Barat semestinya memperhatikan keprihatinan strategis yang diungkapkan Rusia pada akhir 2021, beberapa pekan sebelum Moskow mengirim tentaranya ke Ukraina. Bukan malah dengan memasok Kiev dengan bermacam-macam persenjataan.
Bagi Rusia, operasi militer yang dijalankan Moskow sejak hampir setahun yang lalu di Ukraina bertujuan untuk melindungi para penutur bahasa Rusia di Ukraina Timur dari penganiayaan oleh rezim Kiev. Selain itu, operasi militer tersebut juga untuk mencegah tindakan agresif Barat memanfaatkan Ukraina untuk mengancam Rusia.