MOSKOW,iNews.id - Rusia menawarkan bantuan militer jika diperlukan oleh pemerintah Belarusia yang tengah menghadapi ketegangan dalam negeri menyusul protes kecurangan hasil pemilu.
Strait Times melaporkan pada Senin (17/8/2020), demonstrasi besar melanda Minsk, ibu kota Belarusia. Diperkirakan lebih dari 200.000 orang membanjiri jalanan Minks sejak akhir pekan kemarin.
Pada Minggu (16/8/2020) waktu setempat, polisi huru-hara terlibat bentrokan dengan demonstran yang mendesak Presiden Alexander Lukashenko mundur. Demonstran menganggap pemilihan diwarnai kecurangan guna memuluskan kekuasan Lukashenko yang telah menjabat selama 26 tahun.
Dua orang pengunjuk rasa serta ribuan demonstran lainnya ditahan oleh pihak keamanan.
Dikutip dari Strait Times, Senin (17/8/2020), Kremlin menyatajan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah berbicara pada Lukashenko dan menawarkan bantuan militer sesuai pakta militer kolektif jika diperlukan. Rusia mengatakan telah mengawasi situasi dan kondisi dalam negeri Belarusia dengan cermat.
Lukashenko berada di bawah tekanan dari Uni Eropa karena mencurangi lawan politiknya. Presiden 65 tahun mengatakan pesawat dan tank tentara NATO terlihat di perbatasan Belarusia.
"Pasukan NATO ada di gerbang kami. Lithuania, Latvia, Polandia, dan Ukraina memerintahkan kami untuk mengadakan pemilihan baru. Belarusia akan mati sebagai negara jika pemungutan suara ulang dilakukan," kata Lukashenko.