MOSKOW, iNews.id – Rusia akhirnya terhubung kembali dengan satelit AngoSat-1 milik Angola. Satelit komunikasi itu diluncurkan pada Selasa lalu menggunakan roket Zenit dari kosmodrom Baikonur.
"Informasi telemetri yang diterima dari satelit menunjukkan seluruh parameter yang ada di satelit bekerja dengan normal," demikian pernyataan perusahaan antariksa Rusia yang memproduksi AngoSat-1, Energia, dalam penyataannya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/12/2017).
AngoSat-1 merupakan satelit telekomunikasi pertama Angola yang diluncurkan menggunakan dana pinjaman dari Rusia. Negara itu menandatangani kerja sama antariksa dengan Rusia pada 2009 melalui proyek senilai USD280 juta atau sekitar Rp3,7 triliun. Selain membuat dan meluncurkan satelit, uang itu juga digunakan untuk membangun infrastruktur antariksa di pinggiran ibu kota Luanda.
Energia kehilangan kontak dengan AngoSat-1 pada Kamis kemarin. Kegagalan mengorbitkan satelit ini sempat membuat malu Rusia.
Pada November lalu satelit cuaca Meteor M juga raib di angkasa setelah diluncurkan dari kosmodrom Vostochny di Timur Jauh. Satelit senilai 2,6 miliar rubel atau sekitar Rp602 miliar gagal masuk orbit karena kesalahan pemrograman.
Sebelumnya Rusia pernah gagal mengorbitkan satelit milik badan antariksa dan penerbangan Amerika Serikat, NASA. Namun NASA bisa terhubung kembali dengan satelitnya hampir 2 tahun setelah peluncuran.