MOSKOW, iNews.id - Pemerintah Rusia menegaskan uji coba rudal jelajah Burevestnik yang baru-baru ini dilakukan tidak bisa disebut sebagai uji coba senjata nuklir. Pernyataan ini disampaikan Kremlin untuk menepis anggapan bahwa Moskow dan Washington sedang kembali terlibat dalam perlombaan senjata pemusnah massal.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, baik Rusia maupun Amerika Serikat (AS) saat ini tidak sedang bersaing dalam perlombaan senjata nuklir, meski Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana uji coba senjata nuklir baru.
“AS merupakan negara berdaulat yang berhak mengambil keputusan independen. Namun hal itu tidak berarti kita kembali pada era perlombaan senjata,” kata Peskov, dikutip dari Sputnik, Jumat (31/10/2025).
Burevestnik Bukan Uji Coba Nuklir
Peskov menegaskan, uji coba Burevestnik tidak bisa dikategorikan sebagai uji coba senjata nuklir, karena rudal tersebut tidak menggunakan hulu ledak nuklir dalam pengujian tahap akhirnya.
Burevestnik, kata Peskov, adalah rudal jelajah bertenaga nuklir, artinya energi nuklir digunakan untuk menggerakkan sistem propulsi atau mesin rudal, bukan untuk menciptakan ledakan destruktif.
“Jika kita membahas uji coba Burevestnik secara spesifik, maka ini jelas bukan uji coba nuklir dalam pengertian apa pun,” kata Peskov.
Rudal tersebut hanya menggunakan reaktor nuklir mini untuk sumber tenaganya, bukan untuk meledakkan hulu ledak.