ROMA, iNews.id – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dikabarkan memblokir rilis pernyataan bersama Kelompok Tujuh (G7) yang mengutuk pemilihan presiden (pilpres) di Rusia baru-baru ini. Hal itu terungkap lewat laporan surat kabar la Repubblica, dengan mengutip sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Teks komunike tersebut disebut telah disetujui oleh Italia selaku presiden G7 dan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan. Akan tetapi, Blinken kemudian memutuskan untuk memblokir dokumen tersebut.
La Repubblica mengatakan, keputusan Blinken itu diduga dilatarbelakangi oleh keinginannya untuk mencegah Moskow memiliki alasan untuk bisa ikut campur dalam Pilpres AS 2024 yang dijadwalkan pada November nanti. Perbedaan pandangan antara Dewan Keamanan Nasional AS dan Departemen Luar Negeri AS pada akhirnya menghalangi G7 mengeluarkan pernyataan yang mengutuk Pilpres Rusia.
Pilpres Rusia 2024 diselenggarakan pada Jumat (15/3/2024) hingga Minggu (17/3/2024) lalu. Hasilnya, Putin memenangkan pemilihan itu secara telak, dengan perolehan 87,28 persen suara. Hasil itu beradasarkan penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Rusia setelah memproses 100 persen surat suara yang masuk pada Senin (18/3/2024).
Awal pekan ini, Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan, Pilpres Rusia tidak berjalan dengan bebas dan adil. Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre, ketika ditanya tentang legitimasi pemilihan presiden di Rusia, mengatakan bahwa Putin adalah pemimpin Rusia. Sullivan juga mengatakan, Putin adalah presiden Rusia itu adalah kenyataan yang harus dihadapi AS.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskow sangat tidak setuju dengan beberapa penilaian AS yang mengklaim bahwa pemilihan presiden di Rusia yang diadakan pada akhir pekan lalu tidak berlangsung bebas. Menurut Peskot, penilaian semacam itu tampaknya hanya dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam konflik di Ukraina.