"Saya ingin melakukan sesuatu yang berdampak," kata Mina.
Dia mengutip penelitian yang menyebutkan bahwa pada 2030, permintaan air 40 persen lebih besar dibandingkan pasokan yang tersedia.
Dalam perjalanan sebelumnya, Mina melihat sendiri dampak dari kelangkaan air.
"Saya mengalami saat-saat yang suram ketika berlari di berbagai belahan dunia," katanya.
"Saya bertemu orang, melihat sendiri hal-hal yang mengerikan," kata Mina.
Segala aktivitasnya pun diganjar penghargaan dari majalah Fortune Magazine pada 2016. Dia dinobatkan masuk dalam 50 pemimpin terbesar di dunia, bersama nama-nama besar lainnya seperti Paus dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Lalu, bagaimana cara Mina menjalani tekadnya tersebut?
Ada tips bagi mereka yang ingin mengikuti kegiatan berlari, termasuk lari maraton.