TEL AVIV, iNews.id – Belakangan ini, isu tentang peluang normalisasi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Israel maskin santer terdengar. Namun, yang menjadi pertanyaan, apa yang bakal didapatkan oleh Palestina jika hal itu betul-betul terwujud.
Partai Zionis Religius, salah satu parpol kunci dalam pemerintahan koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, tidak akan menyetujui konsesi apa pun untuk Palestina sebagai imbalan atas kesepakatan pemulihan hubungan Israel dengan Riyadh. Hal itu diungkapkan oleh politikus partai tersebut yang juga Menteri Misi Nasional Israel, Orit Strock, Senin (31/7/2023).
“Kami pasti tidak akan menyetujui hal seperti itu,” ujarnya kepada lembaga penyiaran publik Israel, Kan, seperti dikutip kembali Reuters, hari ini.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengutus penasihat keamanan nasionalnya, Jake Sullivan, ke Arab Saudi untuk membahas peluang normalisasi hubungan antara Saudi-Israel. Pada Jumat (28/7/2023), Biden mengatakan pihaknya melihat mungkin saat ini sudah ada pemulihan hubungan yang sedang berlangsung antara Tel Aviv dan Riyadh.
Gagasan tersebut menjadi topik diskusi yang menarik perhatian para pengamat Timur Tengah, sejak Arab Saudi memberikan persetujuan diam-diam kepada Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, untuk menjalin hubungan dengan Israel pada 2020.
Sementara Riyadh sendiri tidak mengambil langkah yang sama dengan dua tetangganya itu. Kerajaan yang diperintah oleh Raja Salman itu tetap menegaskan, tuntutan Palestina harus dipenuhi terlebih dulu sebelum hubungan Saudi-Israel dipulihkan.