Akan tetapi, media Ukraina dan saluran independen Telegram Rusia telah menyebarkan klaim bahwa bos Kremlin itu sekarang telah menemukan tempat berlabuh yang baru dalam diri Mizulina.
“Mereka (Putin dan Mizulina) semakin dekat akhir-akhir ini,” ungkap situs Telegram Rusia Kremlevskaya Tabakerka melaporkan.
Situs tersebut menyebutkan, sumber-sumbernya sangat berhati-hati dalam membicarakan masalah ini, lantaran tidak ada yang bisa memberikan konfirmasi 100 persen.
Mizulina lulus dari School of Oriental and African Studies di University of London, Inggris, pada 2004 dengan gelar di bidang sejarah seni dan bahasa Indonesia.
Dia bekerja sebagai penerjemah untuk delegasi resmi Rusia yang mengunjungi China sebelum bergabung dengan Serikat Internet Aman pada 2017.
Serikat Internet Aman dikatakan didukung secara finansial oleh miliarder Kristen ultranasionalis Konstantin Malofeev. Organisasi itu berada di garis terdepan dalam upaya penyensoran konten digital di negeri beruang merah, menurut laporan surat kabar independen Rusia Novaya Gazeta.
“Pertama, kita akan membersihkan Ukraina dari Nazi … dan kemudian kita akan membuka Google dan Wikipedia,” kata Mizulina seperti dikutip dalam pidatonya pada Mei 2022, saat mengomentari konten-konten Barat terkait perang di Ukraina.
Pada pertemuan dengan mahasiswa Rusia awal bulan ini, Mizulina dilaporkan menuntut permintaan maaf dari seorang mahasiswa yang mempertanyakan perlunya wajib militer di negara bekas Soviet itu. Mizulina bahkan disebut-sebut mengancam pelajar tersebut dengan undang-undang keras Putin yang mengatur hukuman atas perbuatan “yang mendiskreditkan tentara Rusia”.