ANKARA, iNews.id - Kejaksaan Ankara, Turki, membuka penyelidikan terhadap politikus sayap kanan Belanda, Geert Wilders, karena menyebut Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai teroris.
Wilders dalam cuitannya pada Senin (15/2/2021) menyebut Erdogan sebagai teroris. Bukan hanya itu, dia juga mendesak Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengusir duta besar Turki untuk Belanda serta menyerukan agar Turki dikeluarkan dari keanggotaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Dilaporkan Anadolu, Selasa (16/2/2021), kejaksaan menyelidiki Wilders atas unggahan tulisan dan foto-foto di Twitter yang menghina Erdogan.
Pemimpin Partai Kebebasan itu merupakan politikus sayap kanan paling terkemuka di Eropa. Namanya menjadi semakin dikenal karena kebenciannya terhadap Islam, umat Islam, dan imigran.
Komentar Wilders di Twitter menuai reaksi para pejabat Turki, termasuk dari partai yang dipimpin Erdogan, AK.