Wartawan di saluran Teleamazonas, TC Televisión dan Radio Exa juga menerima paket serupa. Namun mereka menyerahkannya dengan aman ke polisi.
"Perangkat yang ditujukan kepada target jurnalis kelima dicegat oleh layanan kurir," kata Zapata.
Kejaksaan Agung mengecam kekerasan tersebut dan mengatakan sedang menyelidiki setiap tindakan terorisme terhadap jurnalis.
Kelompok advokasi jurnalisme Fundamedios menyatakan keprihatinannya atas paket-paket tersebut dan menyebutnya sebagai ancaman serius bagi keamanan wartawan.
Kelompok itu mengatakan, pada 2022, terjadi 356 serangan terhadap jurnalis dan media. Itu merupakan jumlah tertinggi sejak 2018.