Sekolah itu dirancang oleh arsitek asal AS, Diana Kellogg, dan dibangun oleh para perajin lokal. Kebanyakan dari perajin itu adalah orang tua murid. Hasilnya, suhu di dalam bangunan sekolah itu bisa mencapai 20 persen lebih rendah daripada suhu di luar.
“Saya senang bersekolah di sana,” kata salah satu murid, Khushboo Kumari, yang masih berusia 8 tahun. Sekolah itu menampung total 170 murid.
“Udaranya terasa seperti berasal dari AC,” ujar gadis itu.
Ruang kelas sekolah tersebut ditata mengelilingi halaman elips terbuka yang menyerupai koloseum pada zaman Romawi. Dinding dengan kisi-kisi ventilasi menghadirkan keteduhan sekaligus memungkinkan aliran udara sejuk masuk ke ruang kelas.
Jendela yang ditinggikan memungkinkan udara panas keluar saat dibuka. Sementara air hujan ditampung dari atap datar.
“Di sekolah ini terdapat ventilasi silang. Ubin putih di teras memantulkan sinar matahari. Ini benar-benar ramah lingkungan,” ungkap pengawas sekolah setempat, Rajinder Singh Bhati.