Produsen lainnya, Walgreens (WBA) dan CVS (CVS), juga mengklaim penjualan kondom telah meningkat di toko-toko dalam beberapa pekan terakhir, jika dibandingkan dengan tahun lalu. Seorang juru bicara CVS menyebut pertumbuhan itu terbilang “substansial”, namun juga tanpa memberikan data yang perinci.
Church & Dwight (CHD) selaku pembuat kondom Trojan, mengatakan pada Januari lalu bahwa tahun ini tampak lebih “menjanjikan” untuk penjualan kondom.
Pada Kamis (29/4/2021) lalu, CEO CHD Matt Farrell mengatakan kepada para analis bahwa penjualan kondom diharapkan terus tumbuh dari tahun ke tahun, seiring masyarakat yang semakin terbuka dan konsumen yang memiliki mobilitas lebih besar.
Sebelum pandemi Covid-19, penjualan kondom bahkan sempat lesu. Angkanya turun 2,4 persen pada 2017 dan kembali minus 3,4 persen pada 2018. Namun, penjualan sempat naik 1,2 persen pada 2019, sebelum akhirnya turun 4,4 persen pada tahun lalu, menurut data IRI.
Analis barang-barang konsumen asal AS, Kevin Grundy mengatakan, kondom telah kehilangan pangsa pasar dalam beberapa tahun terakhir karena munculnya bentuk alat kontrasepsi lain, termasuk pil pencegah kehamilan untuk perempuan.
Sementara sebuah studi menunjukkan, ketidakaktifan seksual meningkat di kalangan orang dewasa Amerika (sebagian besar pria muda) antara 2000 dan 2018. Riset itu dilakukan oleh para peneliti dari Indiana University dan Karolinska Institutet Swedia yang hasilnya diterbitkan dalam jurnal medis JAMA Network Open.